IDNPEDIA.NET – MURATARA- Nampaknya persoalan pencemaran sungai Rawas dan Rupit terkait masalah penambang emas ilegal yang mencemarkan kedua sungai tersebut belum ada langkah yang kongkrit mengatasi masalah tersebut.
Ini tercermin dari posting pada media sosial Berita Lubuk Mas yang mengatakan bahwa sungai Rawas tersebut tetap saja air sungainya keruh/ seperti air susu atau persis kubangan kerbau.
Posting tersebut mengatakan kenapa banyak orang melarang kami memposting kondisi air keruh di Facebook, bahkan pemerintahan pun ikut melarang hal tersebut,.
Padahal itu adalah hak kami untuk menyampaikan pendapat di muka umum sebagaimana dijamin oleh undang-undang.
Kami bukan ingin mencari masalah atau menyudutkan siapa pun, kami hanya ingin menunjukkan kenyataan pahit yang setiap hari kami hadapi.
Air keruh itu bukan sekadar gambar atau konten, melainkan bukti nyata bahwa sungai tempat kami bergantung telah rusak, bahwa sumber kehidupan kami perlahan dirampas oleh aktivitas yang tidak bertanggung jawab.
Jika suara kami dilarang, lalu kepada siapa lagi kami harus mengadu, jika foto dan postingan kami dianggap ancaman, lalu bagaimana caranya masyarakat tahu bahwa sungai sedang sekarat?.
Menutup suara rakyat sama saja dengan membiarkan penderitaan terus berlarut, kami hanya ingin hak kami dihargai, ingin jeritan kami didengar, agar pemerintah dan semua pihak sadar bahwa menjaga sungai berarti menjaga kehidupan.
Jangan biarkan larangan menjadi penghalang bagi hati nurani, sebab suara rakyat bukan untuk dijatuhkan, melainkan untuk dipeluk dan dicari solusinya.jelanya pada media sosial Berita Lubuk Mas.(red)